-800x480.jpeg)
Readathon Kegiatan Rutin SMPN 1 Luragung
Readathon merupakan istilah untuk kegiatan membaca buku bersama-sama dalam waktu tertentu tanpa berhenti dengan teknik membaca senyap. Readathon berasal dari dua kata, read dan marathon, kegiatan ini memang terinspirasi dari lomba lari marathon yang memiliki jarak sekitar 42,195km. Untuk readathon dalam rangka bagian program CLRC, kegiatan membaca tanpa henti dilakukan selama 42 menit. Seluruh peserta wajib membawa dan membaca buku sepanjang waktu yang ditentukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan membaca buku.
Menurut guru pembimbing WJLRC SMPN 1 luragung, Aan Pathiyah, M.Pd, sekolahnya merancang program Readathon tiap akhir pekan. “Dilaksanakan setiap hari Rabu Setiap Pagi sebelum KBM dimulai.” tuturnya. Pekan pertama dilakukan kegiatan membaca sunyi, setiap peserta membaca dalam hati buku yang telah dipilih. Pekan kedua, kegiatan membaca dan review. Selain membaca, peserta diminta membuat review buku yang dibaca. Pekan ketiga, kegiatan membaca dan presentasi. Peserta kali ini diminta untuk mempresentasikan buku yang dibaca di tengah peserta lain. Pada pekan keempat, kegiatan membaca dan kuis. Di akhir kegiatan, sekolah mengadakan kuis berupa pertanyaan seputar literasi. Siswa yang dapat menjawab berhak memperoleh hadiah berupa pin, alat tulis, dan hadiah menarik lainnya.
Kegiatan Readathon yang merupakan rangkaian kegiatan tantangan membaca dan menjadi salah satu syarat keikutsertaan sekolah dalam program WJLRC SMPN 1 luragung. Selain Readathon, sekolah peserta program juga harus membimbing paling banyak 20 siswa oleh 2 guru pembimbing untuk membaca dan meriview buku paling sedikit 24 buku selama 8 bulan. Semoga tahun ini, siswa SMPN 1 luragung dapat meningkat baik dari jumlah maupun kualitas peserta tantangan. Dengan semakin giat dan semaraknya kegiatan literasi di masing-masing sekolah, diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Kuningan yang literat. (KS)